Mengacu pada data Kementerian Kesehatan tahun 2023, lebih dari 90% anak Indonesia mengalami karies gigi. Masalah ini sering dianggap sepele, padahal dapat memengaruhi kesehatan dan kualitas hidup anak secara keseluruhan. Apa penyebab utama karies gigi pada anak, dan bagaimana cara pencegahan serta pengobatannya? Simak penjelasan berikut berdasarkan wawancara dengan drg. Ester Dwi Cahyadi, MDSc, SpKGA, spesialis gigi anak.
Apa Itu Karies Gigi?
Karies gigi adalah kerusakan gigi yang disebabkan oleh bakteri di dalam mulut. Bakteri ini memecah sisa makanan, terutama yang mengandung gula, menjadi asam yang merusak lapisan email gigi. Jika tidak ditangani, karies dapat menyebabkan lubang gigi, infeksi, bahkan kerusakan yang lebih parah.
Faktor Penyebab Karies pada Anak
Menurut drg. Ester Dwi Cahyadi, MDSc, SpKGA, ada beberapa faktor utama penyebab karies pada anak:
1. Kebiasaan konsumsi makanan manis: Makanan dan minuman tinggi gula, seperti permen, cokelat, dan minuman bersoda, menjadi pemicu utama.
2. Minum susu botol di malam hari: Kebiasaan ini, terutama jika dilakukan dalam waktu lama tanpa membersihkan gigi, dapat memicu karies.
3. Kurangnya kebiasaan menjaga kebersihan gigi: Tidak menyikat gigi dengan benar dan teratur membuat bakteri menumpuk di mulut.
4. Makanan lengket: Contohnya adalah karamel, marshmallow, atau makanan yang sulit dibersihkan dari gigi.
Cara Mencegah Karies Gigi
Pencegahan karies harus dimulai sejak dini. Berikut tips dari drg. Ester Dwi Cahyadi, MDSc, SpKGA:
1. Bersihkan gigi sejak bayi
Mulai bersihkan gusi bayi menggunakan kain bersih atau kasa lembab sebelum gigi pertama tumbuh. Setelah gigi tumbuh (sekitar usia 6 bulan), gunakan sikat gigi bayi dengan bulu lembut dan pasta gigi ber-fluoride.
2. Batasi konsumsi makanan manis dan lengket
Kurangi pemberian camilan manis yang sering menempel di gigi. Ganti camilan dengan buah segar yang lebih sehat.
3. Hindari susu botol di malam hari
Jika anak masih membutuhkan susu, pastikan untuk menyikat gigi setelahnya atau membersihkan mulutnya sebelum tidur.
4. Rutin periksa ke dokter gigi spesialis anak
Bawa anak ke dokter gigi spesialis anak sejak gigi pertama tumbuh (sekitar usia 6 bulan). Pemeriksaan rutin membantu mendeteksi masalah gigi sejak dini.
5. Ajarkan kebiasaan menyikat gigi yang benar
Ajarkan anak menyikat gigi dua kali sehari (pagi setelah sarapan dan malam sebelum tidur).
Gunakan pasta gigi yang mengandung fluoride sesuai rekomendasi dokter gigi spesialis anak.
Apa yang Harus Dilakukan Jika Anak Mengalami Karies?
Jika anak sudah mengalami karies, tindakan yang dilakukan tergantung usia dan tingkat kerusakan:
1. Untuk anak yang masih kecil
Jika gigi belum memungkinkan untuk ditambal, fokuslah pada pencegahan kerusakan gigi lebih lanjut. Perbanyak edukasi kebersihan gigi dan pola makan sehat.
2. Untuk anak yang lebih besar
Segera konsultasikan ke dokter gigi spesialis anak untuk perawatan, seperti tambalan atau prosedur lainnya.
Kenalkan Dokter Gigi Spesialis Anak Sejak Dini
drg. Ester Dwi Cahyadi, MDSc, SpKGA menyarankan agar anak mulai dikenalkan ke dokter gigi spesialis anak sedini mungkin, yaitu sejak gigi pertama muncul. Hal ini membantu anak terbiasa dengan suasana perawatan gigi, sehingga lebih nyaman saat membutuhkan penanganan di masa depan. Selain itu, dokter spesialis gigi anak memiliki pendekatan yang menyenangkan untuk membuat pengalaman kunjungan menjadi lebih positif.
Karies gigi adalah masalah yang dapat dicegah dengan edukasi dan kebiasaan baik sejak dini. Peran orang tua sangat penting dalam menjaga kesehatan gigi anak dengan memastikan pola makan yang sehat, kebiasaan menyikat gigi yang benar, dan pemeriksaan rutin ke dokter gigi spesialis anak. Ingat, gigi sehat adalah investasi untuk masa depan anak!
Jangan tunda lagi, periksakan kesehatan gigi anak Anda sekarang juga dan jadikan kebersihan gigi sebagai kebiasaan harian.