“Pengidap diabetes rentan mengalami sakit gigi. Hal itu karena gula darah yang tinggi bisa berdampak buruk pada kesehatan seluruh tubuh, termasuk gigi dan gusi. Kondisi ini tidak boleh disepelekan, karena sakit gigi akibat penyakit gusi yang parah bisa memperburuk diabetes. Dengan mengetahui kapan harus ke dokter gigi, pengidap diabetes bisa mendapatkan pengobatan yang tepat.”
Bila sahabat mengidap diabetes, gula darah yang tinggi bisa berdampak buruk pada kesehatan tubuh secara keseluruhan, termasuk kesehatan gigi dan gusi. Itulah mengapa pengidap diabetes lebih berisiko mengalami sakit gigi yang bisa disebabkan oleh berbagai masalah kesehatan mulut, seperti gigi berlubang dan penyakit gusi.
Risiko sakit gigi semakin meningkat bila kamu mengidap diabetes dan berusia 50 tahun ke atas. Hal itu karena masalah gigi dan usia sering kali berjalan seiring, apalagi bila ditambah dengan penyakit diabetes. Bagi pengidap diabetes, sakit gigi sebaiknya jangan disepelekan. Pasalnya, bila disebabkan oleh penyakit gusi yang parah, sakit gigi bisa memengaruhi kontrol gula darah dan berkontribusi pada perkembangan diabetes.
Penyebab Sakit Gigi pada Pengidap Diabetes
Berikut ini masalah kesehatan mulut yang sering menyerang pengidap diabetes dan menyebabkan sakit gigi:
- Gigi Berlubang
Di dalam mulut, terdapat banyak jenis bakteri secara alami. Ketika gula dan pati dalam makanan dan minuman yang dikonsumsi berinteraksi dengan kumpulan bakteri ini, lapisan lengket yang dikenal sebagai plak akan terbentuk pada gigi.
Asam dalam plak kemudian akan menyerang permukaan gigi (enamel dan dentin)dan bisa menyebabkan gigi berlubang dan penyakit gusi. Semakin tinggi kadar gula darah kamu, maka semakin banyak kandungan gula dalam air liur, sehingga semakin banyak asam yang mengikis gigi.
- Gingivitis
Diabetes mengurangi kemampuan untuk melawan bakteri. Bila kamu tidak menghilangkan plak dengan menyikat gigi dan flossing secara teratur, plak akan mengeras di bawah garis gusi menjadi zat yang disebut karang gigi.
Semakin lama plak dan karang gigi tertinggal di gigi, hal itu akan semakin mengiritasi bagian gusi di sekitar pangkal gigi, yang disebut gingiva. Lama kelamaan, gusi dapat menjadi bengkak dan mudah berdarah. Kondisi ini dikenal sebagai gingivitis.
- Periodontitis (Penyakit Gusi Lanjut)
Bila tidak diobati, gingivitis bisa menyebabkan infeksi yang lebih serius yang disebut periodontitis. Penyakit ini bisa menghancurkan jaringan lunak dan tulang yang menopang gigi. Akhirnya, periodontitis menyebabkan gusi dan tulang rahang terlepas dari gigi, yang pada gilirannya menyebabkan gigi kamu kendur dan mungkin copot.
Periodontitis cenderung terjadi lebih parah di antara pengidap diabetes, karena diabetes menurunkan kemampuan tubuh untuk melawan infeksi dan memperlambat penyembuhan. Infeksi seperti periodontitis juga bisa menyebabkan kadar gula darah meningkat, yang pada gilirannya membuat diabetes lebih sulit dikendalikan.
Kapan Sebaiknya ke Dokter?
Mengingat pengidap diabetes rentan mengalami sejumlah masalah kesehatan mulut, kamu yang mengidap diabetes dianjurkan untuk pergi ke dokter gigi bila:
- Mengalami perdarahan atau nyeri pada gusi.
- Sering terkena infeksi.
- Memiliki bau mulut yang tidak kunjung hilang.
Mengontrol kadar gula darah adalah kunci untuk menjaga kesehatan gigi dan gusi. Hal itu pada gilirannya juga akan membantu untuk mengelola diabetes.
Cara Mencegah Sakit Gigi
Selain mengontrol gula darah, ada beberapa cara yang juga bisa dilakukan untuk mencegah sakit gigi:
- Sikat gigi setidaknya dua kali sehari, di pagi dan malam hari. Bila memungkinkan, sikat gigi juga setelah makan dan camilan. Gunakan lah sikat gigi berbulu lembut dan hindari menggosok dengan kuat dan keras, karena bisa mengiritasi gusi.
- Lakukan flossing gigi setidaknya sekali sehari. Flossing bisa membantu menghilangkan plak di antara gigi dan di bawah garis gusi.
- Kunjungi dokter gigi setidaknya dua kali setahun untuk mendapatkan pembersihan gigi secara profesional dan melakukan pemeriksaan.
- Waspadai tanda-tanda awal penyakit gusi. Laporkan pada dokter gigi bila mengalami gusi kemerahan, bengkak dan berdarah. Sebutkan juga tanda dan gejala lainnya, seperti mulut kering, gigi goyang, dan sakit mulut.
- Jangan merokok. Merokok bisa meningkatkan risiko komplikasi diabetes yang serius, termasuk penyakit gusi dan akhirnya, kehilangan gigi.
Bila tidak memungkinkan untuk mengunjungi dokter gigi selama masa pandemi, kamu bisa membicarakan masalah kesehatan mulut dan gigimu secara online bersama dokter gigi di Ester Dental.
Buat janji temu untuk treatment gigi dengan dokter gigi spesialis kami :
Jl Ir Soekarno Ruko HC 15, Pusat Bisnis Solo Baru
Whatsapp : 08777 243 9191
Apotek K24
Jl Moh Yamin No 91, Kratonan, Serengan, Surakarta
0822 1801 9191
Jl Pakel no 61 Baturan, Fajar Indah, Surakarta
0822 9617 9191
kunjungi sosmed kami :
Facebook: https://www.facebook.com/ester.dental
Instagram: https://www.instagram.com/esterdentalclinic/
Youtube: https://www.youtube.com/channel/UCxkoMWZhXuLe9QM_Hbr89ZA