Halitosis atau bau mulut adalah kondisi bau atau odor yang tidak disukai sewaktu terhembus udara, tanpa melihat apakah substansi odor berasal dari oral ataupun berasal dari non-oral.
Mulut bau tidak sedap dan membandel pada napas yang diembuskan, biasanya tidak serius, umumnya disebut bau mulut.
Bau mulut bisa jadi tanda adanya gangguan pada kesehatan gigi, mulut, atau kondisi medis tertentu. Jika tidak segera ditangani, bau mulut bisa berujung pada kerapuhan atau gigi yang mudah tanggal.
Perawatan yang bisa dilakukan untuk menghindari bau mulut antara lain : Menyikat gigi dan lidah setelah makan, membersihkan gigi dengan benang setidaknya sekali sehari, dan rutin mengganti sikat gigi dapat mengatasi bau napas tak sedap. Menghindari makanan yang diketahui dapat menyebabkan napas tak sedap, seperti bawang bombai dan bawang putih, juga dapat membantu.
Memeriksakan gigi secara rutin menjadi langkah awal yang paling efektif dalam mencegah terjadinya bau mulut. Hal tersebut dapat terjadi karena proses pembersihan rongga mulut oleh tenaga ahli dapat benar memberantas setiap kuman atau bakteri yang menjadi penyebab bau mulut. Jika bau mulut disebabkan oleh penumpukan bakteri (plak) pada gigi, dokter gigi mungkin merekomendasikan obat kumur yang membunuh bakteri. Dokter gigi mungkin juga merekomendasikan pasta gigi yang mengandung zat antibakteri untuk membunuh bakteri penyebab penumpukan plak.
Salah satu tindakan yang biasanya dilakukan untuk mencegah bau mulut yaitu Scaling atau yang disebut pembersihan karang gigi. Tindakan tersebut akan membantu membersihkan dan mengangkat karang gigi yang sudah menumpuk. Sebab, jika pembersihan karang gigi tidak segera dilakukan dapat menyebabkan masalah yang lebih serius pada kesehatan gigi dan mulut. Oleh karena itu, perawatan ini harus rutin dilakukan untuk menghilangkan karang gigi.